Nama : Afiliasi Ilafi
Nim : 2611411001
Prodi : Sastra jawa,S1
NGAMPURANEN AKU
Dening : Idhamsumirat
Sayahing ati iki
Karasa abot . . .
Ngabot-ngaboti jejeging ati
Ngoyak sakemper kang durung mesthi
Kaya ngenteni tibaning udan ing mangsa katiga
Kowe iki kepriye utawa aku kang mesthi kepiye
Wis dakcoba
Dakcoba ngowahi lakuku marang sliramu
Nanging kepiye maneh
Kowe iki ora tau ngrasa tekaning atiku
Ati kang banget tresna marang sliramu
Kaya-kaya iki pancen nasibku kaya mangkene
Nasibing rasa karana-rana katerak maruta
Nimas, ngapurane aku
Ngapura menawa aku tresna marang sliramu
Pajebar semangat No 24-11juni2011
Halaman 40
Analis Geguritan “Ngapuranen aku” Karya dari Idhamsumirat.
Maksud dari geguritan di atas adalah : Seorang lelaki sedang merasakan panah-panah asmara kepada seorang wanita, akan tetapi wanita tersebut tidak tahu dan tak mau tahu apa yang dirasakan sang lelaki tersebut. Lelaki dan wanita tersebut merasa bingung apa yang harus dilakukan, akhirnya sang lelaki tersebut hanya bisa mengutarakannya lewat kata-kata dalam sebuah geguritan.
Dalam geguritan yang berjudul “Ngapuranen aku” , pengarang menggunakan diksi yang bisa mewakili makna-makna yang sebenarnya. Setiap kata yang ditulis oleh pengarang,kata yang digunakan mengandung nilai estetika, akan tetapi totalitas nilai-nilai estetika itu sendiri berada pada isi geguritan tersebut. Ciri khas karya sastra adalah model bahasa,yang artinya aspek-aspek keindahan karya sastra sebagian terbesar ditampilkan melalui medium bahasanya geguritan tersebut. Dalam karya sastra gaya bahasa memang memegangperanan yang sangat penting. Bahasa terdiri dari bahasa lisan atau bahasa tulisan. Bahasa lisan itu digunakan dalam tradisi sastra tulis. Gaya bahasa terkandung unsur-unsur keindahan dengan berbagai bentuk,tetapi perlu disadari bahwa untuk memahami gaya bahasa yang diperlukan pemahaman dasar stilistika sastra yang sangat teramat beragam bentuknya. Kualitas dari sebuah geguritan akan berubah sesuai dengan ruang dan waktu, artinya dalam nilai suatu geguritan ditentukan melalui hubungan antara karya sastra dengan pengarang disatu pihak. Karya sastra dengan para pembaca sebagai proses dimana resepsi dipihak yang lain. Keberhasilan karya sastra didasarkan atas bagaimana cara menciptakan,cara membuatnya,cara merangkai kata-katanya,bukan pada bahan utuk menciptakan geguritan atau karya sastra lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar